LABBBAIK Allahumma labbaik labbaikala syarikalaka labbaik innal hamda wanni'matalak walmulkala syarikalak.
Perjalanan dari Madinah ke Mekah memakan waktu sekitar lima jam perjalanan, kami tempuh seluruh perjalanan lewat jalan bebas hambatan. Inilah hebatnya negara Saudi Arabia, memberikan fasilitas kepada warga dengan membangun jaringan jalan tol sebagai penghubung ke kota-kota besar tanpa dipungut bayaran sepeserpun.
Hampir semua pemandangan yang kita lihat hanyalah hamparan padang pasir yang gersang. tidak banyak aktivitas yang dilakukaan kecuali bertalbiah, berzikir, bertadarus. Ketika sampai Masjidilharam, kami langsung menuju hotel untuk menyimpan barang bawaan.
Satu keberkahan diberikan Allah SWT saat kami tiba di Hotel Hilton, Mekah. Secara tidak sengaja kami dipertemukan dengan Bapak Ichsan Yasin Limpo, Bupati Gowa, yang juga tengah menunaikan ibadah umrah. Momen ini tentunya kami manfaatkan dengan saling bermaaf-maafan sekaligus saling mendoakan. Beberapa hal kami perbincangkan. Termasuk kondisi kesehatan serta proses perjalanan hingga di Mekah ini. Silaturahmi yang berlangsung tanpa direncanakan ini terasa begitu istimewa dan berlangsung penuh kehangatan.
Hanya berselang beberapa saat, kami kembali merasa surprise karena melihat Bapak Maddusila tengah melintas di antara sejumlah jemaah lainnya yang bersiap ke Masjidilharam untuk melaksanakan ibadah umrah. Kami pun segera berpelukan dan saling menukar kabar.
Dalam hati kami berkata, pertemuan dengan dua tokoh penting di Kabupaten Gowa di waktu yang hampir bersamaan tentunya bukan kebetulan. Dan mungkin ini petunjuk dari Allah SWT untuk menjadikan tanah suci ini sebagai ajang untuk merekatkan kembali hubungan mereka yang sempat meregang akibat imbas dari pilkada yang lalu. Dalam sekejap, kami berdoa dalam hati semoga keduanya diberi hidayah dan dipertemukan di tanah haram ini sebagai momentum rukunnya kembali seluruh warga Kabupaten Gowa. Semoga saja Allah SWT meridhoi doa kami, Amin.
Usai pertemuan yang kami anggap monumental ini, selanjutnya kami menuju Masjidilharam. Melalui pintu Babusalam, akhirnya kami menyaksikan Kakbah (Baitullah) dari dekat. Tanpa terasa kami menitikkan air mata menyaksikan pemandangan yang ada didepan mata kami.
Setelah selesai tawaf, kami selanjutnya melaksanakan shalat dua rakaat di makam Ibrahim, yaitu tempat Nabi Ibrahim berada saat membangun Kakbah yang dibantu oleh Nabi Ismail.
Jumlah jemaah yang melaksanakan umrah terlihat tidak jauh beda saat musim haji. Bahkan mungkin lebih banyak lagi. Memang di bulan Ramadan ini, merupakan momen untuk meribadah karena amalan umrah Ramadan sama nilainya dengan ibadah haji. (*)
Komentar
Posting Komentar
Pengunjung yang Budiman sudilah kiranya memberikan komentar