Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Politik Geudeu-geudeu

Said Zainal Abidin  - detikNews Selasa, 20/03/2012 22:38 WIB Jakarta  Ketika saya membaca puja-puji yang disampaikan beberapa politisi kepada Ketua KPK, Abraham Samad, saya teringat pada 'Geudeue-Geudeue', sebuah seni bela diri yang berkembang di kalangan masyarakat Aceh, terutama di Kabupaten Pidie. Seni bela diri ini termasuk jenis olah raga keras, yang biasanya dipertandingkan pada waktu terang bulan atau pada waktu sore hari di sawah sesudah musim panen atau di tanah lapang. Resikonya cukup besar, dapat mengakibatkan patah tulang, geger otak, bahkan kematian. Pelakunya terdiri dari tiga orang. Dua orang yang 'pok' dan satu orang yang 'tueng'. Yang 'pok' berusaha untuk menangkap lawannya. Mereka mempunyai teknik menangkap secara seruduk yang sangat tangkas. Menangkap kaki lawan lalu mengangkat sambil membawa lari dan membanting atau melemparnya keluar lapangan. Sementara yang tueng mempertahankan diri seperti gaya matador menghadapi banteng di Sp
Aliansi Rakyat KINI MUSUH KAWAN KORUPTOR ADA DIHADAPAN KITA, MENDESAK KOMITE ETIK KPK PERIKSA ABRAHAM SAMAD, KAMI DI GERAKAN ANTI PEMBUNGKAMAN ABRAHAM SAMAD SIAP MELADENI SIAPAPUN MEREKA YANG MENDISKREDITKAN ABRAHAM. Abraham Samad Dipersoalkan Terkait Penanganan Kasus Angie & Miranda Jumat, 16/03/2012 18:48 WIB, Fajar Pratama Jakarta, detikNews - Setelah ditetapkan sebagai tersangka di kasusnya, masing-masing, Angelina Sondakh dan Miranda Gultom bak hilang ditelan bumi. Belum pernah menjalani pemeriksaan sekalipun di KPK. Lambatnya penanganan pada dua tersangka ini pun dilaporkan ke lembaga antikorupsi tersebut. Pelaporan itu dilakukan oleh Abdul Rohman Yakob. Dia mempertanyakan mengapa sejak, diumumkan oleh Ketua KPK Abraham Samad pada Januari 2012 silam, sampai saat ini tidak ada langkah nyata yang dilakukan KPK. "Daripada terjadi wacana di luar KPK, lebih bagus saya langsung beritahukan hal ini ke KPK," ujar Yakob usai melaporkan ke bagian pengaduan masyar

SKB 5 Menteri Rugikan Guru

JAKARTA - Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri tentang Distribusi Guru dinilai merugikan guru karena implementasinya akan memangkas persyaratan 24 jam mengajar dan pemecatan ribuan guru honorer. Ketua Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengatakan, guru harus mengajar minimal 24 jam dan maksimal 40 jam untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi. Namun SKB tersebut memperhitungkan jam mengajar dengan pembulatan ke bawah. Dirinya mencontohkan, dua jam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) dikali 18 rombongan belajar sama dengan 36 jam lalu dibagi 24 jam hasilnya 1,5 namun dibulatkan menjadi 1 jam. Artinya sekolah tersebut hanya membutuhkan satu guru yang wajib mengajar 36 jam dengan jumlah murid 720 orang. Akibat rumus pembulatan tersebut, ujarnya, banyak guru yang tidak memperoleh 24 jam di tempatnya bertugas dan bahkan ada guru yang dianggap hanya mendapat nol jam yang diberikan atas dasar senioritas dan bukan kompe

Keterangan Pers Presiden Terkait UMR Tenaga Kerja

Keterangan Pers Presiden Jakarta, Rabu, 1 Februari 2012 Keterangan Pers Presiden Terkait UMR Tenaga Kerja TRANSKRIP DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERBURUHAN DI HALAMAN KANTOR PRESIDEN, JAKARTA TANGGAL 1 FEBRUARI 2012  Bismillahirrahmanirahim,  Saudara-saudara, Saya mengamati, akhir-akhir ini, permasalahan yang berkaitan dengan tenaga kerja atau perburuhan kembali mengemuka, utamanya yang berkaitan dengan penetapan UMR, dengan berbagai ekses yang terjadi, termasuk situasi di lapangan, yang telah mengganggu kepentingan umum, kepentingan masyarakat luas. Oleh karena itu, meskipun jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, terus bekerja untuk mengelola permasalahan ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal untuk menjadi perhatian kita semua, dan bahkan untuk kita jalankan bersama-sama. Saya telah mengeluarkan instruksi kepada jajaran pemerintahan, baik pusat maupun daerah, utamanya jajaran pemerintahan daerah tingkat kabupaten dan kota sebagai u

Sejarah, susunan organisasi, dan tugas Intelijen

 Sejarah Badan Intelijen Negara cikal-bakalnya ada di masa pendudukan Jepang, tahun 1943. Pada masa itu Jepang mendirikan versi lokal lembaga intelijen yang terkenal dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer Nakano. Mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta), Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus Komandan Intelijen pertama kaum republikan. Paska kemerdekaan, Agustus 1945 Pemerintah Indonesia mendirikan badan intelijen republik yang pertama, yang dinamakan Badan Istemewa. Kolonel Zulkifli Lubis kembali memimpin lembaga itu bersama sekitar 40 mantan tentara Peta yang menjadi penyelidik militer khusus. Setelah memasuki masa pelatihan khusus intelijen di daerah Ambarawa, awal Mei 1946 sekitar 30 pemuda lulusannya menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani). Lembaga ini menjadi payung gerakan intelijen dengan beberapa unit ad hoc, bahkan operasi luar negeri. Juli 1946, Menteri Pertahanan (Menhan) Amir Sjarifuddin membentuk Badan Pertahanan B yang dikepalai seorang mant

Panja akan Panggil Putri Arsyad dan Supir Dewi Yasin Limpo

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kasus pemalsuan surat putusan Mahkamah Konstitusi(MK) Pemilu Legislatif Dapil Sulawei Selatan (Sulsel) I terus bergulir. Pascapenetapan tersangka Zainal Arifin Hoesein, Panja Mafia Pemilu Komisi II DPR berencana akan memanggil Rara putri Hakim MK Arsyad Sanusi dan sopir Dewi Yasin Limpo bernama Bambang, serta dari pihak Komisi Pemilihan Umum(KPU). "Minggu depan kita akan panggil Rara, Bambang dan KPU dulu," ujar Anggota Panja Mafia Pemilu dari Fraksi PKB, Abdul Malik Harmain di Gedung DPR,Jakarta, Kamis (8/9/2011). Sementara itu Ketua Panja Mafia Pemilu Chairuman Harahap mengatakan pemanggilan beberapa pihak tersebut untuk menjelaskan beberapa poin-poin penting mengenai kasus pemalsuan surat di MK tersebut. "Semua nama-nama yang terkait akan dipanggil. Ya termasuk Rara dan Bambang. Karena ada poin-poin yang penting harus dijelaskan,"jelasnya. Seperti diketahui sebelumnya, Panj

Diterpa Isu Kudeta, Kubu SBY Overheated

Aliansi Rakyat Minggu, 4 Mar 2012 08:51 WIB Diterpa Isu Kudeta, Kubu SBY Overheated ! JAKARTA, RIMANEWS - Merasa gerah dan galau, digerus derasnya gelombang korupsi yang menimpa Partai Demokrat, tiba-tiba pemerintah dan elit partai berlambang Mercy ini malah menggelindingkan isu adanya rencana penggulingan Presiden SBY -- yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Demokrat. Menurut informasi yang diterima pemerintah, aksi akan digelar 1 April nanti kala dilakukan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Berbagai pihak pun menilai kecurigaan kudeta itu lebay ( berlebihan ). Bahkan dengan mengungkapkan itu pemerintah SBY dan gerbongnya tampak pengecut sekaligus paranoid ( penyakit mental di mana seseorang meyakini orang lain ingin membahayakan dirinya ). " Itu terlalu berlebihan saya kira," ujarnya Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR RI Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, seperti yang dikutip Tempo, Minggu (4/3). Adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suya