==========================
RAKYAT BERKEWAJIBAN MORAL UNTUK KAWAL
ABRAHAM SAMAD "GANTUNG KORUPTOR"
==========================
didedikasi oleh : TEDDY SYAMSURI HS.
Jakarta, 4 Februari 2012 - Terlepas Penasehat KPK Abdullah Hehamahua nyatakan tidak ada perpecahan, yang ada memang perbedaan, karena dianggap wajar dalam dinamika institusi KPK yang pimpinannya berdasarkan UU KPK bekerja secara kolektif kolegial bisa saja terjadi perbedaan ketika akan mengambil suatu keputusan.
Namun seusai sholat Jum'at, tepatnya pukul 14.00 WIB. sebagaimana yang dijanjikan oleh ekspos Ketua KPK Abraham Samad pada hari kemarin sore (Kamis, 2/2/2012) untuk gelar konperensi pers. Dengan peci haji yang masih dipakai dan baju yang bersahaja, yang sangat sederhana, yang tidak biasa dikenakan oleh pimpinan KPK terdahulu. Ketua KPK Abraham Samad pun memenuhi janjinya untuk menggelar konperensi pers di Aula KPK.
Dari siaran yang ditayangkan oleh berbagai media televisi, nampak jelas dalam konperensi pers itu sang ketua hanya didampingi oleh seorang stafnya. Ada kabar jika Wakil Ketua KPK yang satu sedang ikuti konperensi di luar negeri, yang satu sedang dalam keadaan dirawat di rumah sakit, tapi yang dua pimpinan lagi juga tidak mendampingi sang ketua. Publik akhirnya menjadi jelas, bahwa dengan konperensi pers itu saja memang bisa tergolong terjadi perpecahan, menjadikan publik semakin kuat berpendapat.
Namun publik belum merasa hilang dari memorinya. Saat fit and proper test di Komisi Hukum DPR, Abraham Samad berjanji akan pulang kampung jika dalam masa kerja setahun belum ada hasilnya. Lalu, publik juga masih ingat jika Abraham Samad pernah bilang bahwa pengabdiannya memimpin KPK sudah menjadi wakaf. Lalu, publik juga tidak lupa jika Abraham menolak untuk bertanggungjawab kepada DPR yang memilihnya, melainkan akan bertanggungjawab kepada rakyat. Dalam jumpa pers pengumuman Angelina Sondakh sebagai tersangka kasus korupsi wisma atlet SEA Games kemarin sore, Abraham juga bertekad akan sikat jika ada yang menghambat pengusutan.
Maka dalam kondisi kesendiriannya, rakyat berkewajiban moral untuk mengawal Ketua KPK Abraham Samad yang bertekad "Gantung Koruptor". Jika baru-baru ini beberapa elemen masyarakat mengeluarkan statement dukungannya, maka sejak saat ini tidaklah cukup dengan dukungan, tetapi wajib kawal Abraham samad.
Insya Allah jika Gusti Allah meridhoi, hari Selasa (7/2/2012) dan sebagai tindak lanjut audiensi pertama (1/2/2012), GERAKAN MASYARAKAT ANTI KORUPSI (GEMA ANKOR) akan beraudiensi untuk kedua kalinya dengan Pimpinan KPK dalam rangka untuk menyampaikan sikap siap mengawal dan mengawasi KPK. Mohon do'a dan dukungannya para pihak, para aktivis pergerakan dan para sahabat facebookers.
— bersama Indri Yanto.
Komentar
Posting Komentar
Pengunjung yang Budiman sudilah kiranya memberikan komentar