Kepala BIN : Komunitas Intelijen Perlu Menyamakan Sudut Pandang untuk Menciptakan Sinergitas
Jakarta (29/08/2012) - Indonesia menghadapi beberapa masalah krusial. Konflik sosial, horizontal dan vertikal masih terjadi di beberapa daerah dan seringkali bersifat spontan, sehingga tidak mudah diantisipasi. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI Marciano Norman, dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat di lingkungan BIN, di Gedung Pertemuan Kompleks BIN, Jakarta Selatan, Rabu (29/08/2012).
Dengan adanya masalah krusial tersebut, Marciano mengajak jajaran komunitas intelijen untuk duduk bersama melakukan evaluasi dan memetakan masalah supaya terjalin kesamaan sudut pandang melalui komunikasi dan koordinasi yang sinkron untuk menciptakan sinergitas.
Kepala BIN menjelaskan, krisis ekonomi global telah menekan ekspor Indonesia dan mendorong naiknya nilai impor yang berakibat terjadinya defisit dalam transaksi berjalan. Sementara, lanjut Marciano, di tataran regional, kegagalan pertemuan tingkat menteri negara-negara ASEAN dalam menghasilkan pernyataan bersama terkait sengketa Laut Cina Selatan merupakan kegagalan pertama dalam sejarah ASEAN.
"Kegagalan tersebut dapat memperburuk citra asosiasi negara-negara di Asia Tenggara"', tegas Kepala BIN
Upacara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dil lingkungan BIN yang dihadiri undangan dari jajaran komunitas intelijen tersebut, diikuti sepuluh pejabat baru, yaitu satu orang pejabat eselon I, tiga orang pejabat eselon II, empat orang pejabat eselon III dan dua orang pejabat eselon IV. Pejabat eselon I yang dilantik adalah Mayjen TNI Leonard. Mantan Pangdam Udayana tersebut dilantik sebagai Deputi Bidang Luar Negeri BIN. (*)
Komentar
Posting Komentar
Pengunjung yang Budiman sudilah kiranya memberikan komentar